Selasa, 15 Maret 2011 | By: Jakarta Punya

Jayakarta


Seperti kita tahu, bahwa kemenangan Fatahillah atas Portugis pada tahun 1527 dengan keberhasilannya menduduki Pelabuhan Sunda Kelapa, membuat nama Sunda Kelapa berganti menjadi Jayakarta "kemenangan Berjaya". Di bawah pemerintahan Fatahillah, daerah kekuasaan Jayakarta menjadi meluas sampai ke Banten. Cornelis de Houtman, tiba di perairan Banten pada tahun 1595, tetapi orang-orang Belanda baru pada tahun 1617 diperbolehkan berdagang di Jayakarta. Untuk itu mereka memperoleh sebidang tanah di sebelah timur sungai Ciliwung, yaitu perkampungan Cina.
Diatas tanah itu mereka membangun kantor dagang dan sebuah benteng. Apa yang terakhir di lakukan oleh orang-orang Belanda itu tidak menyenangkan bagi orang Jayakarta, Banten dan Inggris, sehingga pada tahun 1618 Belanda mendapat kesukaran dari ke-Tiga kekuatan tadi.
Pada tahun 1619 terjadi pertempuran antara orang-orang Belanda dengan orang Inggris. Jan Pieterzoon Coen pergi mencari bantuan kepada orang-orang Belanda yang ketika itu ada di Maluku. Dengan bantuan itu Coen kembali lagi untuk menaklukkan Jayakarta. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 30 mei 1619.
Maka dengan demikian sejarah Jayakarta memasuki lembaran baru. Nama Jayakarta oleh Belanda dig anti dengan Batavia, berasal dari nama Batavieren. Sebenarnya Coen menghendaki nama Niew Hoorn. Namun pimpinan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie = Persekutuan Dagang Hindia Timur atau Kompeni) di negeri leluhurnya didak menyetujuinya.